- Back to Home »
- BURUK dan BAIK »
- Artikel hama dan penyakit Part.2
Posted by : Unknown
Selasa, 04 Februari 2014
• PENGERTIAN HAMA
Hama adalah organisme perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati.
Ciri-ciri hama antara lain :
Hama dapat dilihat oleh mata telanjang
Umumnya berasal dari golongan hewan ( tikus, serangga, ulat, dan lain-lain)
Hama cenderung merusak bagian tanaman tertentu sehinggatanaman menjadi mati atau tetap hidup tetapi tidak banyak memberikan hasil
Organisme hama biasanya lebih mudah diatasi karena hama tampak oleh mata dan dapat dilihat secara langsung
Hama dapat dilihat oleh mata telanjang
Umumnya berasal dari golongan hewan ( tikus, serangga, ulat, dan lain-lain)
Hama cenderung merusak bagian tanaman tertentu sehinggatanaman menjadi mati atau tetap hidup tetapi tidak banyak memberikan hasil
Organisme hama biasanya lebih mudah diatasi karena hama tampak oleh mata dan dapat dilihat secara langsung
Secara garis besar, hama tanaman dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut :
• Kelompok hewan menyusui (Mamalia), seperti tikus
• Kelompok serangga (Insekta), seperti belalang
• Kelompok burung (Aves), seperti burung pipit
• Kelompok hewan menyusui (Mamalia), seperti tikus
• Kelompok serangga (Insekta), seperti belalang
• Kelompok burung (Aves), seperti burung pipit
Berikut adalah macam-macam hewan yang berpotensi sebagai hama di Indonesia :
1. TIKUS (Rattus Norvegicus)
Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Di Purwakarta, Hama tikus adalah urutan pertama penyerang padi. Hal ini disebabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang relatif singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Potensi perkembang biakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus sangat aktif di malam hari.
Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang diserang tidak hanya biji-bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang membuat para tikus kuat memakan biji-bijian sehingga merugikan para petani adalah gigi serinya yang kuat dan tajam, sehingga tikus mudah unuk memakan biji-bijian. Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak-semak. Apabila keadaan sawah itu rusak berarti sawah tersebut di serang tikus.
Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Di Purwakarta, Hama tikus adalah urutan pertama penyerang padi. Hal ini disebabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang relatif singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Potensi perkembang biakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus sangat aktif di malam hari.
Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang diserang tidak hanya biji-bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang membuat para tikus kuat memakan biji-bijian sehingga merugikan para petani adalah gigi serinya yang kuat dan tajam, sehingga tikus mudah unuk memakan biji-bijian. Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak-semak. Apabila keadaan sawah itu rusak berarti sawah tersebut di serang tikus.
Gejala serangan :
- Tikus menyerang berbagai tumbuhan
- Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, dan tempat penyimpanan
- Bagian tumbuhan yang diserang tidak hanya biji-bijian, tetapi juga batang tumbuhan muda
- Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak-semak
- Tikus menyerang berbagai tumbuhan
- Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, dan tempat penyimpanan
- Bagian tumbuhan yang diserang tidak hanya biji-bijian, tetapi juga batang tumbuhan muda
- Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak-semak
Pengendalian :
- Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya
- Pengendalin Hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular
- Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang sama pula sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen
- Pengendalian Kimia, yaitu dengan menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukan sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati-hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
- Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya
- Pengendalin Hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular
- Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang sama pula sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen
- Pengendalian Kimia, yaitu dengan menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukan sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati-hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
2. WERENG COKLAT (Nilaparvata Lugens)
Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang-lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya ,mati.
Hama wereng dibagi menjadi dua, yaitu:
Hama wereng dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hama Wereng coklat
Nama latin dari hama wereng coklat adalah Nilapervata lungens. Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah padi yang masih lunak. Hama wereng hidup di habitat yang lembab, gelap dan teduh. Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida dan membasmi bibit-bibit wereng dengan membakarnya
2. Hama Wereng hijau
Hama yang memiliki nama latin Nephotettix apocalis ini merusak kelopak dan urat-urat pada tanaman padi. Hama wereng hijau mempunyai alat penghisap yang kuat pada moncongnya.
Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat insektisida, rotasi tanaman, pembunuhan hama dan perangkap lampu jebak.
Nama latin dari hama wereng coklat adalah Nilapervata lungens. Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah padi yang masih lunak. Hama wereng hidup di habitat yang lembab, gelap dan teduh. Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida dan membasmi bibit-bibit wereng dengan membakarnya
2. Hama Wereng hijau
Hama yang memiliki nama latin Nephotettix apocalis ini merusak kelopak dan urat-urat pada tanaman padi. Hama wereng hijau mempunyai alat penghisap yang kuat pada moncongnya.
Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat insektisida, rotasi tanaman, pembunuhan hama dan perangkap lampu jebak.
3. WALANG SANGIT (Leptocorixa acuta)
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
famili : Alydidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa acuta
Walang sangit merupakan salah satu hama yang juga meresahkan petani. Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan tebang sambil mengeluarkan bau. Serangga ini berwarna kemerah-merahan. Walang sangit menghisap butir-butir padi yang masih cair. Biji yang sudah dihisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji itu akan berwarna kehitam-hitaman.
Faktor-faktor yang mendukung populasi walang sangit :
- Sawah sangat dekat dengan perhutanan
- Populasi gulma disekitar sawah cukup tinggi
- Penanaman tidak serentak
- Sawah sangat dekat dengan perhutanan
- Populasi gulma disekitar sawah cukup tinggi
- Penanaman tidak serentak
Pengendalian terhadap hama walang sangit :
- Menanam secara serentak
- Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
- Menangkap walang sangit pada pagi hari menggunakan jala penangkap.
- Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga
- Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan musuh alami walang sangit
- Menyemprot insektisida pada saat gabah masak susu pada umur 70-80 hari setelah tanam
- Menanam secara serentak
- Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
- Menangkap walang sangit pada pagi hari menggunakan jala penangkap.
- Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga
- Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan musuh alami walang sangit
- Menyemprot insektisida pada saat gabah masak susu pada umur 70-80 hari setelah tanam
4. TUNGAU
Tungau (kutu kecil) biasanya terdapat di bawah daun untuk mengisap daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang terserang kutu Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
5. ULAT KUPU-KUPU
Kupu-kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan benareka ragam. Kupu-kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas menjadi larva. Kita bisa sebut larva kupu -kupu sebagai ulat. Pada fase ini, ulat aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.
Upaya pemberantasan dapat dilakukan sebagai berikut :
- Membuang telur-telur kupu-kupu yang melekat pada bagian bawah daun
- Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
- Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida
Upaya pemberantasan dapat dilakukan sebagai berikut :
- Membuang telur-telur kupu-kupu yang melekat pada bagian bawah daun
- Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
- Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida
6. ULAT GRAYAK (Spodoptera litura)
Gejala serangan: Salah satu gejala awal serangan ulat grayak ialah daun – daun cabe yang meranggas dan berlubang-lubang. Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi kemudian ke bagian atas maupun bawah daun. Pada tingkat serangan yang parah daun hanya tertinggal epidermisnya saja. Sehingga daun menjadi tidak berfungsi sebagai tempat fotosintesis, akibatnya pertumbuhan tanaman yang diserangnya menjadi terhambat dan menurun. Tanaman yang sering diserang oleh Ulat grayak salah satunya adalah tanaman cabe
7. ULAT BUAH (Dacus ferrugineus Coquillet atau Dacus Dorsalis Hend)
Gejala serangan: Lalat ini menusuk pangkal buah sehingga terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur. Buah yang terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlobang. Setelah telur menetas menjadi larva (belatung) dan hidup di dalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ke tanah dan seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.
Gejala serangan: Lalat ini menusuk pangkal buah sehingga terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur. Buah yang terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlobang. Setelah telur menetas menjadi larva (belatung) dan hidup di dalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ke tanah dan seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.
8. Hama Penggerek Umbi Kentang
Umbi kentang yang terkena hama penggerak umbi kentang menunjukkan gejala – gejala yakni pada kuit umbi nterdapat kumpulan kotoran ulat berwarna coklat tua. Jika umbi dibelah, didalamnya terdapat alur – alur. Warna daun merah tua dan terdapat jalinan benang yang meliputi ulat.
Hama penggerek disebut Phthorimaea operculella, yakni berupa ulat berwarna kelabu dengan panjang tubuhnya 1 cm. Ulat ini akan tumbuh menjadi ngengat berwarna kelabu dengan sayap berumbai – rumbai.
Pengendalian yang harus dilakukan pada hama tersebut adalah dengan bakteri (disterilkan) sebelum digunakan.
9. Hama Pemakan Daun Kubis
Hama pemakan daun kubis ini disebut Plutella xylostella, atau biasa disebut hama putih dengan ciri – cirinya: ulat berwarna hijau muda, berbulu hitam, kepala kekuningan dengan bercak – bercak gelap, dan ukuran tubuhnya 9 mm.
Daun kubis yang terserang hama menunjukan gejala – gejala sebagai berikut.
- Hama (ulat) memakan daun kubis tanpa epidermisnya (kulit arinya) sehingga daun “berjendela” dan tampak memutih bahkan jika serangan hamanya berat,
- Daun akan tampak berlubang – lubang dan hanya tinggal tulang daunnya saja.
Daun kubis yang terserang hama menunjukan gejala – gejala sebagai berikut.
- Hama (ulat) memakan daun kubis tanpa epidermisnya (kulit arinya) sehingga daun “berjendela” dan tampak memutih bahkan jika serangan hamanya berat,
- Daun akan tampak berlubang – lubang dan hanya tinggal tulang daunnya saja.
Cara pengendalian terhadap hama pemakan daun kubis diantaranya sebagai berikut.
- Melakukan pergiliran tanaman selama 3 – 4 bulan. Langkah ini dilakukan dengan cara menanam tanaman yang bukan se-famili dengan kubis – kubisan pada lahan yang akan ditanami kubis. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan siklus hama.
- Secara biologis dengan menggunakan bakteri Bacillus thuringiensis.
- Secara kimiawi dengan menggunakan insektisida.
- Secara mekanik dengan melakukan penjebakan dengan menggunakan lampu dan cawan berisi air.
- Melakukan pergiliran tanaman selama 3 – 4 bulan. Langkah ini dilakukan dengan cara menanam tanaman yang bukan se-famili dengan kubis – kubisan pada lahan yang akan ditanami kubis. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan siklus hama.
- Secara biologis dengan menggunakan bakteri Bacillus thuringiensis.
- Secara kimiawi dengan menggunakan insektisida.
- Secara mekanik dengan melakukan penjebakan dengan menggunakan lampu dan cawan berisi air.
10. Hama Thrips pada cabai / kemreki
Hama ini berukuran sangat kecil dan lembut. Ketika muda berwarna kuning dan dewasa kecokelatan dengan kepala hitam. Hama ini berupa serangga Thrips sp. dengan ciri – cirinya tubuh berwarna kunimg hingga cokelat kehitaman dan ukuran tubuhnya 1 mm. Didaun yang terkena hama thrips terdapat titik-titik putih keperakan bekas tusukan, kemudian berubah menjadi kecokelatan. Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung ke atas. Thrips sering bersarang di bunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.
Cabai yang terkena hama Thrips menunjukkan gejala – gejala, yakni daun cabai yang terserang hama berubah menjadi keriting. Bila serangannya berat, daun mengerut dan lapisannya berkurang, sehingga daun yang baru menyempit. Permukaan bawah daun yang terserang hama berwarna putih keperakan. Buah yang terserang berubah bentuk dan terlihat jaringan seperti kalus berwarna cokelat muda di kulit buah.
Pengendalian hama Thrips dilakukan secara kimiawi, yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida.
Cabai yang terkena hama Thrips menunjukkan gejala – gejala, yakni daun cabai yang terserang hama berubah menjadi keriting. Bila serangannya berat, daun mengerut dan lapisannya berkurang, sehingga daun yang baru menyempit. Permukaan bawah daun yang terserang hama berwarna putih keperakan. Buah yang terserang berubah bentuk dan terlihat jaringan seperti kalus berwarna cokelat muda di kulit buah.
Pengendalian hama Thrips dilakukan secara kimiawi, yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida.
11. Hama pada Bawang putih
Bawang putih yang terkena hama, daunnya berlubang dengan meninggalkan bekas gigitan berwarna putih, atau daun menjadi berselaput tipis dan layu.
Hama pada bawang putih ini berupa ulat Spedoptera exigua berwarna hijau atau cokelat tua dengan garis kekuningan dan ukuran tubuhnya mencapai 25 mm.
Pengendalian hama pada bawang putih ini dilakukan dengan menggenangi lahan sebelum ditanami, pembersihan lahan dari gulma, pengendalian secara biologis dengan menggunakan bakteri Baccillus thuringiensis, dan pengendalian secara kimiawi dengan melakukan penyemprotan insektisida.
Hama pada bawang putih ini berupa ulat Spedoptera exigua berwarna hijau atau cokelat tua dengan garis kekuningan dan ukuran tubuhnya mencapai 25 mm.
Pengendalian hama pada bawang putih ini dilakukan dengan menggenangi lahan sebelum ditanami, pembersihan lahan dari gulma, pengendalian secara biologis dengan menggunakan bakteri Baccillus thuringiensis, dan pengendalian secara kimiawi dengan melakukan penyemprotan insektisida.
12. Hama Penggerek Buah Tomat
Buah tomat yang terkena hama penggerak menunjuukkan gejala – gejala, seperti bagian ujung atau dekat ujung buah berlubang dan didekat lubang terdapat kotoran hama. Jumlah lubangnya bisa lebih dari satu.
Hama pada buah tomat ini berupa ulat Helicoverpa armigera, dengan ciri – ciri: warna tubuh pada ulat dewasa bervariasi dari hijau kekuningan, hijau kecoklatan atau kehitaman. Tubuh berbulu dan ukuran tubuh mencapai 34,5 mm.
Pengendalian hama penggerek buah tomat dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman dengan tanaman terhadap hama tersebut. Pengendalian hama juga dapat dilakukan secara biologis dengan menggunakan musuh alaminya yaitu Microptilis manilae untuk kepompong dan ulat, Diadegma argentiopilosa untuk ulat, atau Trichogramma nana untuk telurnya.
Hama pada buah tomat ini berupa ulat Helicoverpa armigera, dengan ciri – ciri: warna tubuh pada ulat dewasa bervariasi dari hijau kekuningan, hijau kecoklatan atau kehitaman. Tubuh berbulu dan ukuran tubuh mencapai 34,5 mm.
Pengendalian hama penggerek buah tomat dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman dengan tanaman terhadap hama tersebut. Pengendalian hama juga dapat dilakukan secara biologis dengan menggunakan musuh alaminya yaitu Microptilis manilae untuk kepompong dan ulat, Diadegma argentiopilosa untuk ulat, atau Trichogramma nana untuk telurnya.
13. Hama Penggerek Polong Buncis
Polong buncis yang terserang hama menunjukkan gejala – gejala, yaitu pada polong terdapat lubang gerakan berwarna cokelat tua. Daerah seitar lubang menjadi cokelat kehitaman. Jika polong dibuka, akan tampak ulat (hama) dan kotorannya.
Hama pada polong buncis ini berupa ulat Etiella zinckenella. Larva muda berwarna hijau pucat, kemudian berubah menjadi kemerahan, kepala berwarna hitam, dan tubuh berukuran 15 mm.
Pengendalian hama penggerek polong buncis dilakukan dengan membuang tanaman orok – orok disekitar tanaman buncis tersebut atau dengan meakukan penyemprotan insektisida.
Hama pada polong buncis ini berupa ulat Etiella zinckenella. Larva muda berwarna hijau pucat, kemudian berubah menjadi kemerahan, kepala berwarna hitam, dan tubuh berukuran 15 mm.
Pengendalian hama penggerek polong buncis dilakukan dengan membuang tanaman orok – orok disekitar tanaman buncis tersebut atau dengan meakukan penyemprotan insektisida.
14. Hama Penggerek Buah Mangga
Buah mangga yang terserang hama menunjukkan gejala –gejala, yaitu buah berlubang – lubang dan sekitarnya terdapat kotoran yang meleleh dari dalam. Lubang tersebut menembus sampai ke biji. Jika buah tersebut dibelah, bagian dalamnya sudah rusak dan busuk.
Hama pada buah mangga ada dua jenis, yaitu:
- Ulat dengan warna tubuh berselang – selang merah dan putih, panjangnya kurang lebih 2 cm, besarnya hampir seukuran pangkal lidi dan merupakan larva dari kupu – kupu Noorda albizonalia.
- Ulat dengan warna tubuh cokelat kehitaman, panjangnya kira – kira 1 cm, beasrnya menyamai lidi yang kecil, dan merupakan larva dari kupu – kupu Philotroctis eutraphera.
- Ulat dengan warna tubuh berselang – selang merah dan putih, panjangnya kurang lebih 2 cm, besarnya hampir seukuran pangkal lidi dan merupakan larva dari kupu – kupu Noorda albizonalia.
- Ulat dengan warna tubuh cokelat kehitaman, panjangnya kira – kira 1 cm, beasrnya menyamai lidi yang kecil, dan merupakan larva dari kupu – kupu Philotroctis eutraphera.
Penanggulangan hama penggerek pada buah mangga dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida pada buah mangga yang masih muda atau dengan membungkus buah muda satu persatu sebelum kupu – kupu Noorda albizonalia dan Philotroctis eutraphera sempat bertelur pada buah mangga tersebut.
15. Tupai (Callosciurus notatus )
Tanaman yang diserang : buah kelapa buah kakao
Gejala : merusak buah yang hampir masak, sehingga buah menjadi rontok.
Pengendalian : penjagaan di kebun, dan memasang perangkap,
Gejala : merusak buah yang hampir masak, sehingga buah menjadi rontok.
Pengendalian : penjagaan di kebun, dan memasang perangkap,
16. Burung Gereja ( Passer montanus , Oates )
Menyerang : padi dan biji rumput-ruputan lainnya
Menyerang : padi dan biji rumput-ruputan lainnya
17. Codot ( Cynopterus sphinx , vahl )
Menyerang : buah dan sari bunga
Menyerang : buah dan sari bunga
18. Kepik hijau ( nesara viridula .L) / Lembing hijau
Lembing hijau memiliki nama latin Nezara viridula dan berkembang di daerah beriklim tropis. Hama lembing hijau hidup dengan berkoloni. Serangan hama ini tidak sampai menghampakan padi, namun dampaknya membuat kualitas padi menjadi jelek. Hama ini dapat dibasmi dengan menggunakan insektisida sesuai aturan.
Gejala serangan: Serangannya mengisap cairan,tetapi tidak sampai menghampa padi, tetapi menghasilakan padi berkualitas jelek (goresan-goresan membujur pada kulit gabah dan pecah apabila dilakukan penggilinga/penumbukan)
19. Kumbang cula / kumbang penjepit / kumbang catut / kumbang kakatua
( xylotrupes Gideon . L)
Gejala serangan: Serangannya mengisap cairan,tetapi tidak sampai menghampa padi, tetapi menghasilakan padi berkualitas jelek (goresan-goresan membujur pada kulit gabah dan pecah apabila dilakukan penggilinga/penumbukan)
19. Kumbang cula / kumbang penjepit / kumbang catut / kumbang kakatua
( xylotrupes Gideon . L)
Kumbang ini banyak terdapat di Indonesia, Malaysia, dan Filiphina, dan lain-lain. Kumbang betina mengebor pucuk kelapa seperti kumbang badak. Kumbang ini sering memakan bagian pelepah daun tengah sehingga daunnya patah. Akibatnya adalah bentuk mahkota daun menjadi jelek. Sementara itu kumbang jantan sering
Kali terdapat pada mayang (bunga) yang baru saja membuka. Selain menyerang kelapa, hama ini juga menyerang flamboyan, jeruk, akasia, dan tanaman lainnya.
Pengendalian terhadap kumbang ini antara lain yaitu
- Membersihkan sampah-sampah disekitar pertanaman
- Penyemprotan insektisida sistemik
- Penaburan insektisida butiran ; dan
- Pelepasan parasit
Kali terdapat pada mayang (bunga) yang baru saja membuka. Selain menyerang kelapa, hama ini juga menyerang flamboyan, jeruk, akasia, dan tanaman lainnya.
Pengendalian terhadap kumbang ini antara lain yaitu
- Membersihkan sampah-sampah disekitar pertanaman
- Penyemprotan insektisida sistemik
- Penaburan insektisida butiran ; dan
- Pelepasan parasit
20. Kumbang badak / wangwung kelapa (oryctes rhinoceros, L)
Klasifikasi:
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Coleoptera
Famili :Scarabaeidae
Genus :Oryctes
Spesies :Oryctes rhinoceros L.
Gejala serangan: pucuk batang atau Daun yang belum terbuka dirusak, sehingga pada saat daun membuka, terlihat bekas potongan yang simetris berbentuk segitiga atau seperti huruf V. Akibatnya mahkota daun tampak compang – camping, semrawut dan tidak teratur. Kumbang badak O. rhinoceros menyebabkan kerusakan dengan cara melubangi tanaman, begitu juga menurut Loring (2007) tanda serangan terlihat pada bekas lubang gerekan pada pangkal batang, selanjutnya mengakibatkan pelepah daun muda putus dan membusuk kering. Sedangkan Prawirosukarto dkk. (2003) mengatakan, dengan dilakukannya pemberian mulsa tandan kelapa sawit menyebabkan masalah. Hama ini sekarang juga dijumpai pada areal tanaman yang menghasilkan. O. rhinoceros ini dapat merusak pertumbuhan tanaman dan dapat mengakibatkan tanaman mati.
21. Penggerek batang jagung (pyrausta nubilalis , hubner)
menyerang batang dan biji jagung
Klasifikasi:
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Coleoptera
Famili :Scarabaeidae
Genus :Oryctes
Spesies :Oryctes rhinoceros L.
Gejala serangan: pucuk batang atau Daun yang belum terbuka dirusak, sehingga pada saat daun membuka, terlihat bekas potongan yang simetris berbentuk segitiga atau seperti huruf V. Akibatnya mahkota daun tampak compang – camping, semrawut dan tidak teratur. Kumbang badak O. rhinoceros menyebabkan kerusakan dengan cara melubangi tanaman, begitu juga menurut Loring (2007) tanda serangan terlihat pada bekas lubang gerekan pada pangkal batang, selanjutnya mengakibatkan pelepah daun muda putus dan membusuk kering. Sedangkan Prawirosukarto dkk. (2003) mengatakan, dengan dilakukannya pemberian mulsa tandan kelapa sawit menyebabkan masalah. Hama ini sekarang juga dijumpai pada areal tanaman yang menghasilkan. O. rhinoceros ini dapat merusak pertumbuhan tanaman dan dapat mengakibatkan tanaman mati.
21. Penggerek batang jagung (pyrausta nubilalis , hubner)
menyerang batang dan biji jagung
22. Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Hama yang memiliki nama latin Pachydiplosis oryzae berkembang di daerah persawahan di China, India, dan Asia Tenggara. Hama ganjur menyerang tanaman padi yang penanamnya terlambat, sekitar bulan Februari dan April. Hama ini meletakkan telur-telurnya pada kelopak daun padi. Telur-telur tersebut nantinya akan menjadi larva yang bergerak menuju dan memasuki batang padi. Hama tersebut menyerang padi dengan membuat daun menjadi selongsong dan lama-lama padi akan mati dikarenakan tidak dapat berfotosintesis. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengatur pengairan jangan sampai padi terendam dan disinari dengan lampu petromak. Untuk pembasmian hama ganjur dapat disemprot menggunakan pestisida dengan dosis tepat secara teratur.
23. Hama Sundep
Hama dengan nama latin Scirpophaga innotata berkembang di daerah pantai dan pedalaman yang memiliki ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Hama ini muncul dari telur-telur yang dibawa oleh kupu-kupu kecil bewarna putih. Kupu-kupu tersebut melakukan invasi ketika musim hujan yang terjadi pada bulan Oktober-November. Telur-telur itu menetas menjadi ulat yang merusak padi.
Hama ini menyerang daun padi muda yang menyebabkan daun menguning dan lama-lama akan mati. Untuk membasmi hama ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut:
- Menghancurkan dan memberantas telur sebelum menetas.
- Disemprot dengan obat pestisida.
- Menghancurkan dan memberantas telur sebelum menetas.
- Disemprot dengan obat pestisida.
penyakit//////////////////////////////
• PENGERTIAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN
Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada tanaman sehingga tanaman tersebut tidak dapat bereproduksi atau mati secara perlahan-lahan.
Ciri-ciri penyakit pada tumbuhan :
- Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata telanjang
- Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, atau cendawan) dan kekurangan zat tertentudalam tanah
- Serangan penyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati secara perlahan-lahan
1. Jamur
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan.
Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok.
Jika jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi permukaan daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula – mula dari arah kulit kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan jaringan kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan yang ada di atasnya akan layu dan mati.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut.
• PENGERTIAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN
Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada tanaman sehingga tanaman tersebut tidak dapat bereproduksi atau mati secara perlahan-lahan.
Ciri-ciri penyakit pada tumbuhan :
- Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata telanjang
- Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, atau cendawan) dan kekurangan zat tertentudalam tanah
- Serangan penyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati secara perlahan-lahan
1. Jamur
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan.
Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok.
Jika jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi permukaan daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula – mula dari arah kulit kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan jaringan kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan yang ada di atasnya akan layu dan mati.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut.
1. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai
Penyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang bernama Colletotrichum capsici. Cendawan ini menyerang bagian buah tanaman cabai. Gejala awal yang dapat dikenali dari serangan penyakit tanaman cabai ini adalah adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair. Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk. Belum ada cara untuk mengembalikan buah yang terkena cendawan ini 100%.
Penyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang bernama Colletotrichum capsici. Cendawan ini menyerang bagian buah tanaman cabai. Gejala awal yang dapat dikenali dari serangan penyakit tanaman cabai ini adalah adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair. Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk. Belum ada cara untuk mengembalikan buah yang terkena cendawan ini 100%.
2. Penyakit garis kuning pada daun
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Fusarium oxysporum. Cendawan ini menyerang bagian daun tanaman yang belum terbuka. Menyerang pada tanaman kelapa terutama bibit. Gejala serangan yang ditimbulkan adalah Infeksi penyakit sudah terjadi pada saat daun belum membuka, Setelah daun membuka akan tampak adanya bulatan-bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat tempat konidiofora, Bagian-bagian tersebut kemudian mengering.
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Fusarium oxysporum. Cendawan ini menyerang bagian daun tanaman yang belum terbuka. Menyerang pada tanaman kelapa terutama bibit. Gejala serangan yang ditimbulkan adalah Infeksi penyakit sudah terjadi pada saat daun belum membuka, Setelah daun membuka akan tampak adanya bulatan-bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat tempat konidiofora, Bagian-bagian tersebut kemudian mengering.
3. Penyakit batang dry basal rot.
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Ceratocyctis paradoxa.cendawan ini menyerang bagian buah pada tanaman. Menyerang pada tanaman kelapa – kelapan. Gejala serangan yang bisa diamati tandan buah yang sedang berbunga mengalami pembusukan, pelepahnya mudah patah, tetapi daun tetap berwarna hijau untuk beberapa saat, meskipun pada akhirnya akan membusuk dan mongering. Semua gejala tersebut sesungguhnya disebabkan karena terjadinya pembusukan (busuk kering) pada pangkal batang.
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Ceratocyctis paradoxa.cendawan ini menyerang bagian buah pada tanaman. Menyerang pada tanaman kelapa – kelapan. Gejala serangan yang bisa diamati tandan buah yang sedang berbunga mengalami pembusukan, pelepahnya mudah patah, tetapi daun tetap berwarna hijau untuk beberapa saat, meskipun pada akhirnya akan membusuk dan mongering. Semua gejala tersebut sesungguhnya disebabkan karena terjadinya pembusukan (busuk kering) pada pangkal batang.
4. Penyakit busuk tandan (bunch rot)
Penyebab dari penykit ini adalah cendawan yang bernama Marasmius palmivorus sharples. Tanaman ini juga menyerang tanaman kelapa sawit. Gejala serangan buah yang matang dan dapat menembus daging buah, sehingga menurunkan kualitas minyak sawit. Pengendalian tindakan pencegahan dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan.
Penyebab dari penykit ini adalah cendawan yang bernama Marasmius palmivorus sharples. Tanaman ini juga menyerang tanaman kelapa sawit. Gejala serangan buah yang matang dan dapat menembus daging buah, sehingga menurunkan kualitas minyak sawit. Pengendalian tindakan pencegahan dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan.
5. Penyekit Akar Putih
Penyebabnya adalah cendawan yang bernama Rigidoporus lignosus. Cendawan ini menyerang tanaman karet. Gejala yang bisa diamati adalah tanaman yang terserang warna daunnya menjadi pucat, ranting-ranting ujungnya mati, dan kadang-kadang tanaman muda yang teserang berbunga lebih awal. Akar tanaman yang terserang terdapat hifa cendawan yang berwarna putih. Penularan penyakit akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet dengan sisa-sisa akar tanaman lama.
Penyebabnya adalah cendawan yang bernama Rigidoporus lignosus. Cendawan ini menyerang tanaman karet. Gejala yang bisa diamati adalah tanaman yang terserang warna daunnya menjadi pucat, ranting-ranting ujungnya mati, dan kadang-kadang tanaman muda yang teserang berbunga lebih awal. Akar tanaman yang terserang terdapat hifa cendawan yang berwarna putih. Penularan penyakit akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet dengan sisa-sisa akar tanaman lama.
6. Penyakit Hawar Daun Kentang.
Daun kentang yang terkena penyakit ini menunjukkan gejala – gejala yaitu bercak nekrosis di tepi – tepi daun, terutama pada suhu rendah dan kelembaban serta curah hujan tinggi.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Pengendalian terhadap penyakit tersebut adalah dengan menenam kentang yang tahan penyakit, menggunakan bibit kentang yang sehat, dan melakukan penyemprotan dengan fungisida.
Daun kentang yang terkena penyakit ini menunjukkan gejala – gejala yaitu bercak nekrosis di tepi – tepi daun, terutama pada suhu rendah dan kelembaban serta curah hujan tinggi.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Pengendalian terhadap penyakit tersebut adalah dengan menenam kentang yang tahan penyakit, menggunakan bibit kentang yang sehat, dan melakukan penyemprotan dengan fungisida.
7. Penyakit pada padi
Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzea. Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati. Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun padi menguning. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.
8. Penyakit embun tepung.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam. Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu dengan pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.
Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzea. Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati. Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun padi menguning. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.
8. Penyakit embun tepung.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam. Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu dengan pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.
9. Penyakit Bercak Daun
Petogen penyebab penyakit ini adalah jamur pestalotia palmarum. Gejala bercak timbul pada daun tanaman yang masih muda, mula-mula bercak tersebut transparan, kemudian bercak menjadi kuning kecoklatan sampai kelabu. Daun yang terserang menjadi lebih cepat gugur. Pada tanaman yang sudah berbuah penyakit ini tidak terlalu berbahaya.
Pengendalian dilakukan dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang. Untuk mencegah serangan di pembibitan biasanya dilakukan penyemprotan dengan larutan fungisida.
Petogen penyebab penyakit ini adalah jamur pestalotia palmarum. Gejala bercak timbul pada daun tanaman yang masih muda, mula-mula bercak tersebut transparan, kemudian bercak menjadi kuning kecoklatan sampai kelabu. Daun yang terserang menjadi lebih cepat gugur. Pada tanaman yang sudah berbuah penyakit ini tidak terlalu berbahaya.
Pengendalian dilakukan dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang. Untuk mencegah serangan di pembibitan biasanya dilakukan penyemprotan dengan larutan fungisida.
10. Penyakit Busuk Daun Bawang Merah
Daun bawang merak yang terkena penyakit busuk daun menunjukkan gejala –gejala, yaitu didekat ujung daun timbul bercak hijau pucat. Jika kondisi lingkungan lembab, dipermukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu. Daun kemudian menguning, layu, dan mongering. Daun yang telah mati berwarna putih dan banyak terdapat jamur hitam.
Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Perenospora destructor. Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan benih yang sehat atau bebas dari penyakit, membakar daun – daun sisa panen, dan menyemprotkan fungisida.
Daun bawang merak yang terkena penyakit busuk daun menunjukkan gejala –gejala, yaitu didekat ujung daun timbul bercak hijau pucat. Jika kondisi lingkungan lembab, dipermukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu. Daun kemudian menguning, layu, dan mongering. Daun yang telah mati berwarna putih dan banyak terdapat jamur hitam.
Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Perenospora destructor. Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan benih yang sehat atau bebas dari penyakit, membakar daun – daun sisa panen, dan menyemprotkan fungisida.
11. Penyakit Bercak Ungu pada Bawang Putih
Bawang putih yang terkena penyakit bercak ungu menunjukkan gejala – gejala, yaitu pada daunnya tampak bercak kecil, melekuk berwarna putih hingga kelabu. Jika ukurannya membesar, bercak terlihat “bercincin – cincin” dan warnanya agak keunguan. Tepi bercak berwarna kemerahan atau keunguan, dikelilingi oleh warna kuning yang bisa meluas ke atas atau ke bawah.
Penyakit bercak ungu pada bawang putih disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Pengendalian terhadap penyakit tersebut dilakukan dengan cara menanam bawang putih pada lahan yang mempunyai saluran air baik, melakukan rotasi tanaman, dan melakukan penyemprotan fungisida.
2. Bakteri
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan bakterisida.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah
1. Penyakit Layu
Penyakit layu ini menyerang tanaman nilam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum dan dapat menurunkan produksi nilam 60%. Gejala awal serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan diikuti dengan daun bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7 hari.
2. Penyakit Hawar Daun Tanaman Padi
Penyakit ini menyerang tanaman padi. Tanaman ini menyerang pada bagian daun padi. Penyakit ini disebabkan olr bakteri yang bernama Xanthomonas oryzae. Kerugian yang ditimbulkan sangatlah nyata, penurunan produksi yang diakibatkannya mencapai 50%. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun.
3. Penyakit Layu pada Cabai
Penyebab layu ini adalah Pseudomonas solanacearum yang serangannya ditandai dengan gejala yaitu daun muda layu diikuti dengan menguningnya daun – daun tua. Jika pangkal batang dipotong dan ditekan, maka dari lingkungan berkas pembuluh akan keluar lender berwarna keabu – abuan.Layu pada tanaman cabe mengalami kesembuhan pada waktu sore hari, tetapi lama kelamaan kelayuannya terjadi secara keseluruhan dan menetap. Bakteri ini menyerang hampir seluruh bagian tanaman cabai. Intensitas serangan ditimbulkan bervariasi.
Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi populasi bakteri dalam tanah dengan cara menutup tanah dengan plastic transparan selama satu bulan, melakukan rotasi tanaman, pengaturan perairan, dan secara kimia dengan menggunakan bakterisida serta sterilisasi tanah.
4. Penyakit Busuk Akar Tanaman Anggrek
Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri pseudomonas (bakteri penyebab) menyerang bagian akar tanaman anggrek grammatophyllum sehingga mengakibatkan akar busuk.dikenal. Jenis bakteri aerob atau bakteri yang dapat hidup dan menyebar melalui oksigen. Sehingga jika menemukan tanaman anggrek yang akarnya membusuk harus segera dibuang atau dibakar agar tidak menyebar ke anggrek yang lain.
5. Hama Nematoda pada tanaman
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Nematoda rhadinaphelenchus cocophilus. Bakteri ini menyerang tanaman kelapa Gejala yang terserang hama ini adalah daun baru yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak, daun berubah menjadi kuning kemudian mongering, tandan bunga membusuk dan tidak membuka sehingga tidak menghasilkan buah, pengendaliannya meracuni pohon yang terserang dengan natrium arsenit dan setelah mati / kering segera dibongkar untuk menghilangkan sumber infeksi.
6. Penyakit yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau CVPD).
CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama – kelamaan akan mati.
Penyakit CVPD yang belum parang dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.
7. Penyakit Akar Gada Kubis
Kubis yang terkena penyakit akar gada menunjukkan gejala – gejala, yaitu akarnya mengalami reaksi pembelahan dan pembesaran sel. Kemudian terbentuk bintil atau kelenjar yang tidak teratur, bintil – bintil tersebut bersatu menjadi bengkakan memanjang seperti gada. Akhirnya daun menjadi hijau kelabu dan lebih cepat layu karena jaringan pengangkutnya rusak. Bila lingkungan basah, akar terserang infeksi sekunder sehingga akar busuk sama sekali.
Penyakit akar gada disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassica.
Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara mencegah masuknya jamur penyebab penyakit ke lahan – lahan yang bebas dari serangan jamur, pembibitan dilahan bebas pathogen, dan pengapuran. Pengapuran dilakukan jika pada lahan tersebut tidak akan ditanami kentang.
3. Virus
Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan.
Virus pada tumbuhan antara lain :
1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.menimbulkan bercak-bercak putih, menyerang permukaan atas daun tebakau
2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk, penularan melalui serangga.
Bawang putih yang terkena penyakit bercak ungu menunjukkan gejala – gejala, yaitu pada daunnya tampak bercak kecil, melekuk berwarna putih hingga kelabu. Jika ukurannya membesar, bercak terlihat “bercincin – cincin” dan warnanya agak keunguan. Tepi bercak berwarna kemerahan atau keunguan, dikelilingi oleh warna kuning yang bisa meluas ke atas atau ke bawah.
Penyakit bercak ungu pada bawang putih disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Pengendalian terhadap penyakit tersebut dilakukan dengan cara menanam bawang putih pada lahan yang mempunyai saluran air baik, melakukan rotasi tanaman, dan melakukan penyemprotan fungisida.
2. Bakteri
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan bakterisida.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah
1. Penyakit Layu
Penyakit layu ini menyerang tanaman nilam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum dan dapat menurunkan produksi nilam 60%. Gejala awal serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan diikuti dengan daun bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7 hari.
2. Penyakit Hawar Daun Tanaman Padi
Penyakit ini menyerang tanaman padi. Tanaman ini menyerang pada bagian daun padi. Penyakit ini disebabkan olr bakteri yang bernama Xanthomonas oryzae. Kerugian yang ditimbulkan sangatlah nyata, penurunan produksi yang diakibatkannya mencapai 50%. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun.
3. Penyakit Layu pada Cabai
Penyebab layu ini adalah Pseudomonas solanacearum yang serangannya ditandai dengan gejala yaitu daun muda layu diikuti dengan menguningnya daun – daun tua. Jika pangkal batang dipotong dan ditekan, maka dari lingkungan berkas pembuluh akan keluar lender berwarna keabu – abuan.Layu pada tanaman cabe mengalami kesembuhan pada waktu sore hari, tetapi lama kelamaan kelayuannya terjadi secara keseluruhan dan menetap. Bakteri ini menyerang hampir seluruh bagian tanaman cabai. Intensitas serangan ditimbulkan bervariasi.
Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi populasi bakteri dalam tanah dengan cara menutup tanah dengan plastic transparan selama satu bulan, melakukan rotasi tanaman, pengaturan perairan, dan secara kimia dengan menggunakan bakterisida serta sterilisasi tanah.
4. Penyakit Busuk Akar Tanaman Anggrek
Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri pseudomonas (bakteri penyebab) menyerang bagian akar tanaman anggrek grammatophyllum sehingga mengakibatkan akar busuk.dikenal. Jenis bakteri aerob atau bakteri yang dapat hidup dan menyebar melalui oksigen. Sehingga jika menemukan tanaman anggrek yang akarnya membusuk harus segera dibuang atau dibakar agar tidak menyebar ke anggrek yang lain.
5. Hama Nematoda pada tanaman
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Nematoda rhadinaphelenchus cocophilus. Bakteri ini menyerang tanaman kelapa Gejala yang terserang hama ini adalah daun baru yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak, daun berubah menjadi kuning kemudian mongering, tandan bunga membusuk dan tidak membuka sehingga tidak menghasilkan buah, pengendaliannya meracuni pohon yang terserang dengan natrium arsenit dan setelah mati / kering segera dibongkar untuk menghilangkan sumber infeksi.
6. Penyakit yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau CVPD).
CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama – kelamaan akan mati.
Penyakit CVPD yang belum parang dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.
7. Penyakit Akar Gada Kubis
Kubis yang terkena penyakit akar gada menunjukkan gejala – gejala, yaitu akarnya mengalami reaksi pembelahan dan pembesaran sel. Kemudian terbentuk bintil atau kelenjar yang tidak teratur, bintil – bintil tersebut bersatu menjadi bengkakan memanjang seperti gada. Akhirnya daun menjadi hijau kelabu dan lebih cepat layu karena jaringan pengangkutnya rusak. Bila lingkungan basah, akar terserang infeksi sekunder sehingga akar busuk sama sekali.
Penyakit akar gada disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassica.
Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara mencegah masuknya jamur penyebab penyakit ke lahan – lahan yang bebas dari serangan jamur, pembibitan dilahan bebas pathogen, dan pengapuran. Pengapuran dilakukan jika pada lahan tersebut tidak akan ditanami kentang.
3. Virus
Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan.
Virus pada tumbuhan antara lain :
1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.menimbulkan bercak-bercak putih, menyerang permukaan atas daun tebakau
2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk, penularan melalui serangga.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain :
1. Penyakit Virus Belang
Penyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. a terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.
2. Penyakit Tungro
Penykit ini menyerang pada padi tepatnya pada bagian daun padi. Intensitas serangan bergantung pada tingkat ketahanan varietas padi dan umur tanaman pada saat terinfeksi. Gejalanya tampak pada perubahan warna pada daun muda menjadi kuning oranye dimulai dari ujung daun, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhannya terhambat. Gejala penyakit tersebar mengelompok, hamparan tanaman padi terlihat seperti bergelombang karena adanya perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan yang terinfeksi.
3. Penyakit Mozaik (Belang – Belang) jeruk
Penyebabnya adalah virus CVPD (Citru vein Phloem Degeneration). Yang diserang bagian batang, daun, dan buah. Gejalanya daun menguning dan belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala. Virus ini merang pembuluh tapis jeruk, kuncup daun jeruk bewarna kuning.
4. Penyakit mozaik pada pada Tembakau
Virus yang menyerang tanaman tembakau ini adalah virus yang bernama TMV (Tobacco Mosaic Virus) menyerang daun tembakau dan juga dapat menyerang buah. Gejala yang yang bisa diamati adalah daun menguning.
5. Penyakit Bercak
Virus yang menyerang tanaman ini adalah virus TYMV (Turnip Yellow Mozaik Virus). Penyakit ini menyrang bagian daun tanaman lobak. Gejala yang bisa diamati adalah lobak menjadi berwarna kuning (menguning).
Penyakit pada tumbuhan dapat pula dibedakan berdasarkan organ tanaman yang diserang yaitu antara lain :
1. Penyakit rebah kecambah (damping off)
Penyebab: pythium, phytophthora, fusarium, dan thizoctinia.Gejala: pre emergence damping off, patogen menyerang benih tanaman sebelum benih muncul ke permukaan tanah
2. Penyakit busuk akar (root rot)
Penyebab: thielaviopsis basicola, fusarium solani, armillaria mellea.Gejala: kelayuan dan kematian tanaman secara cepat, perubahan warna kuning pada daun, pertumbuhan kerdil, dan gugur daun sebelum waktunya
3. Penyakit layu pembuluh
Penyebab: fusarium oxysporum, verticillium dahliae, v. alboatrum. Gejala: patogen menyerang pembuluh xylem tanaman, sehingga tanaman kehilangan turgor dan layu. Jika dibelah, pembuluh di dalam batang berwarna coklat.
4. Penyakit embun bulu (downy mildew)
Penyebab: sclerospora maydis, pseudoperorospora cubensis. Gejala: pada kondisi kelembaban yang cocok, cendawan ini tumbuh seperti bulu putih keabu-abuan, yang terdiri dari tangkai spora dan spora. Pada gejala sistemik menyebabkan daun menjadi klorosis
5. Penyakit embun tepung (powdery mildew)
Penyebab: oidium spp dan erysiphe spp
Gejala: gejala awal ditandai dengan adanya tepung putih pada daun terbawah dari tanaman, daun yang terserang menjadi kuning, coklat dan akhirnya mengering. Lama kelamaan daun akan terserang semua dan dapat mengakibatkan kematian pada tanaman.
1. Penyakit Virus Belang
Penyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. a terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.
2. Penyakit Tungro
Penykit ini menyerang pada padi tepatnya pada bagian daun padi. Intensitas serangan bergantung pada tingkat ketahanan varietas padi dan umur tanaman pada saat terinfeksi. Gejalanya tampak pada perubahan warna pada daun muda menjadi kuning oranye dimulai dari ujung daun, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhannya terhambat. Gejala penyakit tersebar mengelompok, hamparan tanaman padi terlihat seperti bergelombang karena adanya perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan yang terinfeksi.
3. Penyakit Mozaik (Belang – Belang) jeruk
Penyebabnya adalah virus CVPD (Citru vein Phloem Degeneration). Yang diserang bagian batang, daun, dan buah. Gejalanya daun menguning dan belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala. Virus ini merang pembuluh tapis jeruk, kuncup daun jeruk bewarna kuning.
4. Penyakit mozaik pada pada Tembakau
Virus yang menyerang tanaman tembakau ini adalah virus yang bernama TMV (Tobacco Mosaic Virus) menyerang daun tembakau dan juga dapat menyerang buah. Gejala yang yang bisa diamati adalah daun menguning.
5. Penyakit Bercak
Virus yang menyerang tanaman ini adalah virus TYMV (Turnip Yellow Mozaik Virus). Penyakit ini menyrang bagian daun tanaman lobak. Gejala yang bisa diamati adalah lobak menjadi berwarna kuning (menguning).
Penyakit pada tumbuhan dapat pula dibedakan berdasarkan organ tanaman yang diserang yaitu antara lain :
1. Penyakit rebah kecambah (damping off)
Penyebab: pythium, phytophthora, fusarium, dan thizoctinia.Gejala: pre emergence damping off, patogen menyerang benih tanaman sebelum benih muncul ke permukaan tanah
2. Penyakit busuk akar (root rot)
Penyebab: thielaviopsis basicola, fusarium solani, armillaria mellea.Gejala: kelayuan dan kematian tanaman secara cepat, perubahan warna kuning pada daun, pertumbuhan kerdil, dan gugur daun sebelum waktunya
3. Penyakit layu pembuluh
Penyebab: fusarium oxysporum, verticillium dahliae, v. alboatrum. Gejala: patogen menyerang pembuluh xylem tanaman, sehingga tanaman kehilangan turgor dan layu. Jika dibelah, pembuluh di dalam batang berwarna coklat.
4. Penyakit embun bulu (downy mildew)
Penyebab: sclerospora maydis, pseudoperorospora cubensis. Gejala: pada kondisi kelembaban yang cocok, cendawan ini tumbuh seperti bulu putih keabu-abuan, yang terdiri dari tangkai spora dan spora. Pada gejala sistemik menyebabkan daun menjadi klorosis
5. Penyakit embun tepung (powdery mildew)
Penyebab: oidium spp dan erysiphe spp
Gejala: gejala awal ditandai dengan adanya tepung putih pada daun terbawah dari tanaman, daun yang terserang menjadi kuning, coklat dan akhirnya mengering. Lama kelamaan daun akan terserang semua dan dapat mengakibatkan kematian pada tanaman.
Langkah – langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang penyakit antara lain sebagai berikut.
a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya.
b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau, atau hewan yang lain yang serung membawa bakteri atau jamur.
d) Usahakan lingkungan selalu bersih.
e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.
f) Jika terdapat gejala – gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun, buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian atau tumbuhan yang lainnya.
g) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada tumbuhan.
a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya.
b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau, atau hewan yang lain yang serung membawa bakteri atau jamur.
d) Usahakan lingkungan selalu bersih.
e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.
f) Jika terdapat gejala – gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun, buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian atau tumbuhan yang lainnya.
g) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada tumbuhan.